Welcome To My World

Life is about limited chance....that will never come twice

Minggu, 13 Februari 2011

Audit atas Siklus Pendapatan-Penjualan Kredit

Siklus pendapatan terdiri dari sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, dan sistem penghapusan piutang. Berikut ini menguraikan secara rinci perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas berbagai sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan, yaitu sistem penjualan kredit, sistem penjualan tunai, sistem retur penjualan, sistem pencadangan kerugian piutang, dan sistem penghapusan piutang.
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan kredit dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini.
  1. Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi penjualan kredit.
  2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan kredit.
  3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan kredit.
  4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
  5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan kredit.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi penjualan kredit diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan kredit didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

Audit atas Siklus Pendapatan-Penjualan Tunai
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini.
  1. Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
  2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
  3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi penjualan tunai.
  4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
  5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi penjualan tunai diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai disusun berdasarkan sistem penjualan tunai .
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi penjualan tunai didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

Audit atas Siklus Pendapatan-Retur Penjualan, Pencadangan Kerugian Piutang, dan Penghapusan Piutang
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang dilaksanakan masing-masing melalui lima tahap berikut ini.
  1. Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi (retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang).
  2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi (retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang).
  3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi (retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang).
  4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
  5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi (retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang).
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk setiap sistem informasi akuntansi (retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, penghapusan piutang) diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang. didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.
Pengujian Substantif atas Piutang Usaha
Pengujian substantif atas piutang usaha ditujukan untuk memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang usaha, membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca, membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca, membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca, membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca. Untuk mencapai tujuan audit tersebut auditor menempuh berbagai prosedur audit
Dalam prosedur audit awal, auditor membuktikan keandalan catatan akuntansi piutang usaha yang diselenggarakan oleh klien, dengan cara mengusut saldo piutang usaha yang dicantumkan di neraca ke dalam akun piutang usaha yang diselenggarakan di dalam buku besar, membuktikan ketelitian penghitungan saldo akun piutang usaha di dalam buku besar, dan membuktikan sumber pendebitan dan pengkreditan akun piutang usaha di dalam buku besar ke dalam jurnal penjualan keluar dan jurnal retur penjualan, dan jurnal umum.
Dalam prosedur analitik, auditor menghitung berbagai ratio: tingkat perputaran piutang usaha, ratio piutang usaha dengan aktiva lancar, rate of return on net sales, ratio kerugian piutang usaha dengan pendapatan penjualan bersih, ratio kerugian piutang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih. Pembandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan, yaitu (1) peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, (2) perubahan akuntansi, (3) perubahan usaha, (4) fluktuasi acak, atau (5) salah saji.
Dalam pengujian atas akun rinci, auditor melaksanakan prosedur audit berikut ini (1) memeriksa sampel transaksi piutang usaha yang tercatat ke dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha, (2) melakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan, retur penjualan, dan transaksi penerimaan kas.
Dalam pengujian atas akun rinci, auditor menempuh prosedur audit berikut ini: (1) melakukan konfirmasi piutang, (2) melakukan evaluasi atas kecukupan akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha yang dibentuk oleh klien.
Dalam memverifikasi penyajian dan pengungkapan utang jangka panjang di neraca, auditor membandingkan penyajian utang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum. Informasi mengenai hal ini diperoleh auditor dengan cara, yaitu (1) memeriksa klasifikasi piutang usaha di neraca ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar, (2) memeriksa jawaban konfirmasi bank, (3) memeriksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha, (4) memeriksa kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk piutang antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, anjak piutang, (5) memeriksa surat representasi klien mengenai piutang.
Audit atas Siklus Pengeluaran-Transaksi Pembelian
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi pembelian dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini.
  1. Pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pembelian.
  2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembelian.
  3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembelian.
  4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
  5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi pembelian.
Pada tahap “pemahaman atas sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi,” untuk sistem informasi akuntansi pembelian diuraikan, yaitu (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian atas transaksi pembelian didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

Audit atas Siklus Pengeluaran-Transaksi Pengeluaran
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian atas sistem pengeluaran kas dilaksanakan melalui lima tahap berikut ini.
  1. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pengeluaran kas.
  2. Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pengeluaran kas.
  3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pengeluaran kas.
  4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
  5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pengeluaran kas.
Pada tahap “pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pengeluaran kas,” diuraikan (1) fungsi terkait, (2) dokumen, (3) catatan akuntansi, (4) bagan alir sistem informasi akuntansi.
Hasil pelaksanaan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pembelian didokumentasikan oleh auditor dalam kertas kerja sebagai bagian dari pelaksanaan standar pekerjaan lapangan kedua: “Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.

Sumber Buku Auditing 1b Karya Salam Mannan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar